A. ALGORITMA
Definisi Algoritma itu sendiri adalah urutan langkah-langkah logis untuk menyelesaikan suatu masalah atau persoalan.
Penulisan Algoritma dilakukan dengan cara menuliskan instruksi – instruksi yang harus dilaksanakan secara berurutan dalam bentuk uraian kalimat dengan menggunakan bahasa yang jelas atau bahasa sehari-hari. Tidak ada aturan yang baku dalam menuliskan algoritma.
Contoh Algoritma :
Algoritma Membuat Nasi Goreng
Mulai
Menyiapkan kompor dan wajan
Menuangkan minyak kewajan secukupnya
Menyalakan kompor
Setelah minyak mendidih, masukan nasi dan bumbu
Setelah matang nasigoreng siap disajikan
Selesai.
B. FLOWCHART
Flowchart adalah sebuah diagram atau bagan yang terdiri dari simbol – simbol yang menggambarkan urutan proses atau algoritma secara runtut dan detail beserta hubungan antara satu proses dengan proses yang lainnnya. Berikut simbol-simbol yang digunakan dalam membuat Flowchart :
Sedangkan contoh dalam pembuatan flowchartnya dibawah ini.
C. PSEUDOCODE
Pseudocode adalah istilah yang dipakai untuk menuliskan sebuah sintaks, statement, algoritma, dan lainnya dalam bahasa yang bisa dipahami oleh manusia.
Artinya pseudocode merupakan bentuk representasi dari kode kita dengan bahasa sehari-hari.
Tujuan dan Fungsi Pseudocode
Biasanya kebanyakan orang langsung melompat untuk membuat coding secara langsung tanpa membuat pseudocode karena dianggap terlalu lama. Padahal pseudocode sangat penting sekali sebelum memulai membuat sebuah program.
Sebagai contoh kita ingin membuat program untuk mendeteksi apakah yang dimasukkan pengguna termasuk karakter nomor atau huruf.
1. Definisikan dulu tujuan programnya. Dalam contoh ini berarti kita akan membuat program yang mendeteksi karakter nomor ataukah huruf yang akan diinput oleh pengguna.
2. Periksa elemen apa saja yang ada dalam programnya. Dalam program deteksi nomor ataukah huruf terdapat setidaknya dua hal yang perlu diperhatikan yaitu input dari user dan kondisi pengecekan karakternya.
3. Selanjutnya kita susun pseudocode-nya
Ciri-ciri Pseudocode
Meskipun pseudocode tidak ditulis dalam bahasa pemrograman, namun masih ada kata kunci yang digunakan yang merujuk pada konsep pengkodean umum seperti IF, ELSE, dan THEN.
Penulisan pseudocode juga tidak memiliki aturan pasti namun harus logis.
Berikut ini merupakan ciri-ciri dari Pseudocode :
1. Pseudocode merupakan sebuah tanda/notasi/kode yang mirip, dan juga merupakan penjelasan untuk cara penyelesaian suatu masalah.
2. Pseudocode juga sering digunakan para penggunanya untuk menuliskan suatu algoritma dari suatu permasalahan.
3. Pseudocode berisi langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu masalah (seperti halnya algoritma), akan tetapi bentuk dari masalahnya itu sedikit berbeda dari algoritma.
4. Pseudocode tidak memiliki aturan baku yang mengikat penggunanya.
5. Pseudocode merupakan bahasa yang mirip dengan bahasa pemrograman, akan tetapi Pseudocode menggunakan bahasa yang mudah dipahami secara universal, dan juga lebih ringkas dari pada algoritma.
Struktur Pseudocode
Umumnya dalam penulisan Pseudocode dibagi kedalam tiga bagian yaitu :
1. Judul – Umumnya pada bagian judul diawali dengan penulisan “PROGRAM” yang kemudian diikuti oleh nama algoritma.
2. Deklarasi – Bagian ini adalah variabel yang dimiliki algoritma dideklarasikan. Variabel ini dapat berupa bilangan bulat, bilangan pecahan, karakter, boolean, dan lain sebagainya.
3. Algoritma – Ini adalah bagian yang berisi sekumpulan perintah algoritma. Perintah algoritma dapat berupa perulangan, kondisional ataupun runtutan.
Struktur Pseudocode ini harus dibuat berurut mulai dari judul kemudian deskripsi yaitu isinya, dan implementasi yang didalamnya meruapakan bagian inti dari algoritma pemrograman.
Contoh Penulisan Pseudocode
Penjumlahan Bilangan à Judul
Deklarasi:
bil1, bil2, hasil : integer à Mendeklarasikan bahwa bil1, bil2 dan hasil adalah sebagai integer bilangan bulat
Read bil1, bil2
hasil = bil1 + bil2
write hasil
end
Demikian pembahasan mengenai Pseudocode.
************************************************************************
Tipe Data dalam Pemrograman
·
- Integer – bilangan bulat yang dapat memiliki nilai positif, negatif, atau nol. Itu tidak bisa berupa pecahan, juga tidak bisa termasuk tempat desimal. Ini biasanya digunakan dalam pemrograman, terutama untuk meningkatkan nilai. Penambahan, pengurangan, dan perkalian dua bilangan bulat menghasilkan bilangan bulat. Namun, pembagian dua bilangan bulat dapat menghasilkan bilangan bulat atau desimal. Desimal yang dihasilkan dapat dibulatkan atau dipotong untuk menghasilkan bilangan bulat.
- Karakter – nomor,
huruf, spasi, atau simbol apa pun yang dapat dimasukkan dalam
komputer. Setiap karakter menempati satu byte ruang.
- String –
digunakan untuk merepresentasikan teks. Ini terdiri dari serangkaian
karakter yang dapat menyertakan spasi dan angka. String terlampir
dalam tanda kutip untuk mengidentifikasi data sebagai string, dan bukan
sebagai nama variabel, atau sebagai angka.
- Floating
Point Number – angka yang
berisi desimal. Angka yang mengandung pecahan juga dianggap sebagai
angka titik apung.
- Array – sejenis
daftar yang berisi sekelompok elemen yang bisa dari tipe data yang sama
dengan integer atau string. Ini digunakan untuk mengatur data agar
lebih mudah menyortir dan mencari set nilai terkait.
- Varchar – seperti
namanya, varchar adalah karakter variabel, karena fakta bahwa penyimpanan
memori memiliki panjang variabel. Setiap karakter menempati satu byte
ruang, ditambah 2 byte tambahan untuk informasi panjang.
- Boolean –
digunakan untuk membuat pernyataan benar atau salah. Untuk
membandingkan nilai, operator berikut digunakan: AND, OR, XOR, dan NOT.
- Date,
Time and Timestamp – Tipe data ini digunakan untuk bekerja
dengan data yang berisi tanggal dan waktu.
Selamat Belajar…..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan jika ada pertanyaan atau komentar bisa langsung ditulis di sini.